Dosa Yang Berulang-Ulang Tidak Terampuni?
قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله
"Katakanlah hai Hambaku yang telah terlampau terhadap dirinya, janganlah kalian berputus asa daripada kasih-sayang Allah…" (Az-Zumar: 53)
و من يقنط من رحمة ربه إلا الضالون
"Dan siapakah yang berputus asa dari kasih-sayang Tuhannya melainkan orang-orang yang sesat." (Al Hijr: 56)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كل ابن آدم خطاء و خير الخاطائين التوابون
"Setiap anak Adam berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang bersalah adalah orang yang bertaubat." (Hadits Riwayat Imam Tirmidzi)
إن الله يحب كل مفتن تواب
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang banyak dosa, tapi banyak bertaubatnya." (Hadits riwayat Imam Ahmad)
Makanya Imam Ghazali bilang, "Sebagaimana kamu buat dosa berulang-ulang sudah menjadi pekerjaanmu, maka seperti itu pulalah kamu meminta ampun kepada Allah menjadi pekerjaanmu."
Jangan disalahpamai bahwa Imam Ghazali hendak menyuruh kita untuk mengulang-ngulang perbuatan dosa. Tidak, bukan seperti itu pemahamannya. Tetapi maksud beliau adalah hendak menyuruh kita untuk terus mengulang-ngulang taubat kita kepada Allah. Artinya: Tujuh puluh kali kita berbuat dosa, maka tujuh puluh kali pulalah kita meminta ampun. Jangan seperti Fir'aun yang tak pernah sekalipun mau meminta ampun kepada Allah setelah melakukan perbuatan-perbuatan dosa, toh itupun Allah masih saja menyuruh Nabi Musa dan Nabi Harun Alaihima salam untuk:
فقولا له قولا لينا لعله يتذكر أو يخشى
”…maka sampaikanlah nasehat kepadanya dengan perkataan yang lembut agar dia mengambil pelajaran dan merasa takut" (Thoha: 44)
Bandingkan dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang sama sekali tak pernah mau berbuat dosa tetapi selalu meminta ampun hingga tujuh puluh atau seratus kali dalam sehari. Wallahu a'lam…
Sumber:
Iqozhul Himam & Syarah Zarrouq fi Syarhi al-Hikam Ibnu Atho'illah As-Sakandari.
Al-faqir ilallah Muhammad Haris F. Lubis
Jum'at, 6 Mei 2011, Kairo pkl. 00.20 am
0 komentar:
Posting Komentar